Alkisah, diawali oleh perang saudara antara seseorang yang bernama Ki Ronggo dan saudara kandungnya sendiri, Ki Jalu. Perselisihan tersebut dilatar-belakangi oleh perebutan wilayah. Terjadilah peperangan hebat antara kedua orang tersebut. Ditengah peperangan yang sedang memanas, tiba tiba datang sesosok Kyai sakti. Dan Kyai tersebut bermaksud untuk menghentikan peperangan antara saudara kandung tersebut.
Kyai sakti tersebut berusaha untuk meyakinkan Ki Ronggo dan Ki Jalu dengan berjalan ke tengah lahan kosong dan menancapkan sebatang “lidi”. Kemudian Kyai sakti berkata kepada Ki Ronggo dan Ki Jalu. “Barang siapa dapat mencabut lidi yang ditancapkan nya, maka ialah pemilik lahan kosong tersebut”. Kesempatan pertama dilakukan oleh Ki Jalu, dimana ia mencoba dengan sekuat tenaga untuk mencabut sebatang lidi yang ditancapkan oleh Kyai sakti. Namun upaya Ki Jalu sia sia, karena ia tak berhasil mencabut sebatang lidi tersebut. Giliran berikutnya dilakukan oleh Ki Ronggo, namun hasil nya juga tetap nihil.
Karena kedua saudara tersebut tidak ada yang mampu untuk mencabut lidi tersebut, Kyai sakti lah yang mencabutnya sendiri. Fenomena aneh tiba tiba terjadi ketika Kyai sakti mencabut lidi yang ditancapkan nya. Tepat setelah lidi dicabut, tiba tiba dari dalam tanah muncul air yang menyembur keluar. Hingga air tersebut menjadi sebuah danau dan sekaligus menenggelamkan Ki Ronggo dan Ki Jalu.
Sumber : http://www.tabloidwisata.com/
24 Oktober 2016 untuk kedua kalinya saya menginjakan kaki di kota Probolinggo. Setelah sebelumnya 2 tahun silam berkesempatan menikmati indahnya Bromo, Berniat singgah untuk beristiraht menuju kota Lumajang, waktu tidak kami sia-siakan untuk berdiam diri di rumah saja. Sore itu hujan gerimis dan mendung di kota Probolinggo, kami langsung menuju Ronggojalu atas ide dari salah satu teman kami (Yusnuar). Sempat browsing Danau Ronggojalu untuk akses dan melihat sekilas lokasinya ternyata lumayan bagus juga. Karena nama yang asing, tak ada gambaran apa-apan sebelumnya. Sinya GPS tak didapat akhirnya kami mengandalkan skill bertanya dan mengikuti plakat.
Review Lokasi
Sampai di lokasi sore hari, mendung dan grimis. Karena hari senin dan aktif kerja, lokasi terlihat sepi dan lebih syahdu. Kesannya horor mencekam tapi tetap cantik. Jika cuaca cerah, mungkin viewnya lebih bagus dan seger. Lokasinya luas cocok banget buat tamasya gelar karpet/tikar, makan bersama keluarga. Hawanya sejuk dan banyak pepohonan. Terlihat perahu bebek yang mungkin bisa digunakan untuk berkeliling danau. Nah disini showtime dimulai (Sing podo jeguran yo ben jeguran, aku tak poto-poto wae). Karena airnya yang jernih pipa-pipa saluran air terlihat jelas. Tapi hati-hati yang nggak bisa berenang jangan coba-coba. Karena dalamnya lumayan.
Akses dan Lokasi
Tepatnya, Danau Ronggojalu ini terletak di Desa Tegalsiwalan, Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo, Provinsi Jawa Timur. Tak jauh dari pusat kota Probolinggo yaitu Alun-alun Kota Probolinggo. Aksesnya melewati jalan Probolinggo - Jember lalu belok sebelah kiri setelah indomart ( berupa pertigaan kecil ke kiri ala daerah pedesaan ). Jalurnya pun khas pedesaan. Lurus saja ikutin jalur, lalu pertigaan belok kiri masuk persawahan terakhir Danau Ronggojalu. Disarankan tidak malu bertanya agar tidak tersesat.
Unik dan Asik
Asik banget nih buat berenang bagi yang bisa berenang, karena airnya jernih. Tapi kedalamannya cukup lumayan dan disarankan ekstra hati-hati. Viewnya juga bagus. Sejauh mata memandang danau penuh air. Di sudut lain view lebih luasnya terlihat pegunungan dan daerah sawah khas pedesaan. Di salah satu sudut tepi danau ini terdapat 2 makan berwarna oranage yang diyakini makan Ki Ronggo dan Ki Jalu. Makam terbatasi pagar dan hanya ada 2 itu saja, letaknya di bawah pohon dan di pinggir pas danau. Ada kisah lain yang mengatakan bahwa Ki Ronggo dan Ki Jalu adalah pasangan suami istri dengan kisah berbeda pada zaman Belanda. Namun yang lebih banyak dikenak adalah kisah perang saudara antara Ki Ronggo dan Ki Jalu.
Rumah pompa warga Danau Ronggojalu Lumajang |
Cerita Kami
Terakhir dapat bonus ban bocor. Sehingga jam pulang molor sampe malam. Thankyu kepada Mas yang udah bantu bawain pompa ban ya walaupun pada akhirnya percuma karena ternyata bannya bocor kena paku. Hehehe.
0 Comments