"Jogja gak pernah kehilangan sentuhanya buat kita merasa nyaman. Jogja adalah tempat yang susah dilupakan, bukan nama Jogjanya tapi apa yang ditawarkannya. Jogja selalu istimewa. Untukku dan mungkin untuk kalian juga."
Sedikit ngulik judul, Yen ing tawang Ono "Lintang Sewu". Kata sebenernya adalah Yen Ing Tawang Ono Lintang yang artinya, jika di langit ada bintang. Kemudian saya plesetkan Lintang Sewu. Lintang berarti bintang, Lintang Sewu berarti seribu bintang.
30 Maret 2018 menjadi kali kedua saya mengikuti trip Family Gathering nya PT Terminal Petikemas Surabaya. Jadi agak kurang bersemangat karena tujuannya Jogja. Akan lebih baik kalau saya pulang ke rumah, tidur, dan berbincang dengan keluarga di rumah. Itu yang langsung terbesit ketika plan FG tahun ini adalah Jogja.
Iya saya emang gak lahir di Jogja, dan sebenarnya saya kurang paham juga dengan kata orang kalau Jogja itu istimewa. Yah mungkin karena saya tinggal di daerah pinggiran yang dulu orang bilang tempat ini gersang dan tandus. Tapi siapa sangka tempat ini menjelma jadi "Hidden Paradise" nya Jogja. Mana lagi kalau enggak Gunungkidul. Dari situ saya mungkin belajar, apa itu istimewa, dan bagaimana memaknainya.
Cukup intro nya kita langsung aja meluncur ke judul cerita yaitu, "Bukit Lintang Sewu". Kali pertama mengunjungi daerah Dlingo, Bantul. Ternyata ada banyak spot bukit di sini. Selain yang terkenal yaitu Kebun Buah Mangunan, tenyata ada banyak hutan pinus dan bukit dengan pemandangan kota ataupun hutan. Asik banget buat menyegarkan mata.
Akses dan Lokasi
Bukit Lintang Sewu terletak di Desa Muntuk, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pokonya kalau dari Jogjakarta ikuti jalur ke Gunungkidul melewati daerah Patuk. Sampai di Bunderan Patuk, belok kanan kemudian tinggal lurus aja, yang nantinya bakal tembus ke Lintang Sewu ini, lurus lagi ke Kebun Buah Mangunan, dan lurus terus bisa tembus Pantai Parangtritis. Untuk mencapai Lintang Sewu tidaklah terlalu sulit karena akses jalan yang menghubungkan Kecamatan Dlingo dengan Kota Yogyakarta maupun Gunungkidul relatif baik.
Jarak Lintang Sewu dari pusat kota Yogyakarta sekitar 35 km. Hanya saja tidak ada transportasi umum yang menuju langsung ke sana. Kalau estimasi waktu dari Jogja (kota) ke Lintang sewu ini kurang lebih 1 jam perjalanan.
Menarik dan Unik
Panorama Hijau yang Menyejukan Mata
Icon "Bintang" Sesuai Namanya "Lintang" Sewu
Lintang dari bahasa jawa yang berarti Bintang. Thats way itu icon nya Bintang. Kalau udah selancar tentang Bukit ini, di malam hari lampunya keren banget. Lampu kota dilihat dari atas. Gradasi warna yang cukup apik lah.
Rumah Terbalik Yang Gak Ngerti Saya Apa Maksudnya
Sampai saat posting ini rilis saya masih gak paham ini maksudnya apa. Ini mungkin maksudnya fokus atau perspektif. Sudut pandang atau entah apalah. Mungkin ada yang tahu?
Gapura Ala-Ala Pura Lempuyangan, Bali
Sebenernya kalau menurut saya sama sekali gak ada mirip-miripnya sama spot Pura Lempuyangan. Hehe. Apalagi viewnya juga beda banget. Gapuranya juga gak terlalu tinggi. Yah namanya juga ala-ala.
Pepohonan Lebat Yang Teduh Baget
Spot Foto Ala-Ala Kru Kapal. Atau Titanic?
Spot Foto Tebing yang Keren
Taman Ayaskara
Team Perjalanan
Then, let me introduce our team, Bagus, Dirga, Diky, Agung, Riki, Indra, Daus. |
2 Comments
Salam kenal, mas. Aku juga asli Jogja (meskipun sekarang merantau di Bandung).
ReplyDeleteKayaknya kawasan Bantul ini terus-terusan punya obyek wisata baru ya. Tapi jujur, temanya gitu-gitu aja, nggak beda dari yang udah ada sebelumnya :D
Kalau rumah terbalik itu memang udah ada di beberapa kota di luar negeri sih, mungkin jadi inspirasi aja.
Salam kenal Mas Matius. Semoga selalu lancar perkerjaan/kegiatannya di Bandung. Jangan lupa sama Jogja. Hehe.
DeleteBener banget mas, wisatanya kebanyakan temanya sama sih, Jadi kesannya ya gitu2 aja. Tapi lumayan sih biar gak bosen sama satu opsi jadi dibuat banyak biar ada opsi lain dan orang2 gak berkumpul di satu tempat yang malah bikin crowded. Supaya bisa lebih menikmati.