Berawal dari ajakan seorang teman, saya memutuskan untuk mengisi waktu liburan kali ini untuk bersepeda ria (Gowes). Ditambah memang sudah lama saya tak menggerakan badan. Rasanya kangen sekali dengan keringat. Memilih waktu sore hari, kami pun berangkat dari start point Polisi Istimewa, Surabaya.
Akses dan Lokasi
Karena start awal kami adalah Polisi Istimewa, maka jalan terdekat ke lokasi adalah melalui Mayjend Sungkono, HR Muhamad, PTC, UNESA, Citraland. Lokasinya sih emang ada di kawasan Citraland. Kalo gampangnya menurut saya, langsung aja menuju Bukit Golf Citraland, dan lokasinya gak jauh dari sana kok. Langkah paling mudah adalah mengikuti GPS atau coba tanya security di daerah sana.
Menempuh jarak kurang lebih 16 km, rasanya masih biasa saja dan tak sebegitu menguras tenaga ditambah kondisi yang mendung dan sangat bersahabat. Walaupun kecepatan saya tak bisa dibilang cepat, tapi niatnya emang bersepeda ria jadi perjalanan kami memakan waktu 1 jam yaitu pukul 4 kami start dari Polisi Istimewa dan sampai di Bukit Ular pukul 5.
Terlalu sore menurut saya dan sampai di lokasi pun sudah mulai gelap. Tapi beberapa yang bisa saya tangkap emang lokasinya enak dan hijau (karena udah kena air hujan). Buat nyantai asik ditambah ada view semacam Telaga yang adem. Ilalang yang tumbuh disertai bunga dengan warna yang tak terlalu kontras menambah indahnya pemandangan. Beberapa pohon tinggi menambah bentuk yang keren di layar ponsel ketika jeretan saya ambil.
Kenapa Bukit Ular
Pasti banyak ularnya, namanya juga bukit ular. Hehe. Opini saya, ada 2
kemungkinan kenapa disebut Bukit Ular, karena memang banyak ular di
sana, atau karena jalur sepedanya yang berkelok seperti ular. Saat saya
tiba saya melihat sekeliling memang semacam kawasan semi hutan yang gak
tahu ada binatang melata apa aja disana, yang jelas beberapa menit di
sana saya tak menemukan ular satu pun. Untuk jalur sepedanya emang
banyak berkeloknya seperti ular dan banyak aksesnya terlebih jalur ke
Telaganya, walaupun saya gak turun ke telaga, tapi terlihat kok. Hehe. Jadi simpulkan sendiri ya, atau ada referensi lain bisa di share di kolom komentar.
Oleh-oleh
Satu hal yang bisa jadi pelajaran untuk saya dan mungkin teman-teman juga. Baik untuk tidak underestimate pada diri sendiri. Tetapi mengukur diri harusnya disertai dengan sedikit logika, tak hanya perasaan bahwa "saya bisa". Alhasil jadilah seperti saya, pulang dari lokasi pukul 6 sore sampai di rumah jam 9 malam. Terjadi njarem hebat dan otot tertarik di sepanjang perjalanan karena mungkin kaget setelah lama tak bergerak khususnya mengayuh sepeda. Mungkin seharusnya saya memilih rute kenjeran atau yang lebih dekat untuk adaptasi fisik. Yah, sudah terjadi. Jadilah pelajaran untuk waktu berikutnya. Yang terpenting, alhamdulillah bisa berkeringat lagi. Hehe.
6 Comments
wow, semangat ya. foto ilalangnya bagus :)
ReplyDeleteWah terima kasih. Ilalangnya aslinya yang lebih bagus. :)
Deletecantik banget pemandangannya..
ReplyDeleteduh kalo saya gowes 16 km bisa pingsan kali yaa.. hehehe
Apalagi pas sorean kalo cuaca cerah, kombinasi sunset, pohon, rumput, sama telaganya pasti keren banget. Pingsannya enggak, tapi hampir gak bisa balik iya, hehehe.
Deletewah asik bgt sepedaan bro, pemandangannya jg keren mantabbb
ReplyDeleteIye bang, asik parah, sampai otot renggang jadi tegang.
Delete